Antara sajak-sajak terawal ketika mula mengarang dulu setelah tiba di bumi Mesir.
Sajak : Seperti Berharganya Madu
Oleh : al_jantanie
Aku ingin menjadi,
Seperti berharganya madu,
Walau sekelumit cuma,
Antara ribuan bunga,
Tetap dikutip tebuan kerana,
Menunjukkan ia ada harga.
Aku ingin menjadi,
Seperti berharganya madu,
Ia dikumpulkan di tempat yang satu,
Kumpulnya itu adalah harga,
Seperti manusia mengumpul harta.
Aku ingin menjadi,
Seperti berharganya madu,
Disimpan lebah di dalam sarangnya,
Simpanan itulah membuktikan harga,
Kalau tidak,
Lebih baik dibuang sahaja.
Aku ingin menjadi,
Seperti berharganya madu,
Menjadi ubat kepada,
Ratusan penyakit,
Bukankah semua orang juga tahu.
Aku ingin menjadi,
Seperti berharganya madu,
Berharga sehingga,
Disebut Allah di dalam firmanNya,
Di tutur Nabi di dalam kalamnya,
Antara yang paling Nabi suka.
Aku ingin menjadi,
Seperti berharganya madu,
Tidak kamu juga mahu?,
Cuma,
Aku TIDAK ingin menjadi,
Seperti berharganya madu,
Kerana harganya,
Manusia datang menzalimi,
Tebuan yang selama ini,
Berpenat lelah mengumpul rezeki,
Hilang makanan,
Hilang tempat pergantungan,
Ada yang hilang nyawa mempertahan.
Dan TIDAK ingin menjadi,
Seperti berharganya madu,
Kerana harganya,
Tebuan mendendami kita,
Semua,
Disengatnya,
Padahal yang menzaliminya cuma,
Seorang pengumpul di antara kita.
Seperti berharganya madu,
Aku ingin menjadi kamu,
Dikutip apabila terbuang,
Dikumpul orang dan bukan orang,
Disimpan di taman terlarang,
Menjadi rebutan manusia dan binatang.
Seperti berharganya madu,
Mampukah aku menjadi kamu?
Monday, December 26, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment